Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hai para akhi dan ukhti yang dirahmati Allah SWT, kali ini saya akan membahas tentang Teknologi dan Budaya. Wah, dilihat dari kalimatnya saja sudah bagaikan dua sisi koin yang berbeda mana mungkin bisa bersatu ? Tunggu dulu, justru ini adalah tantangan kita sebagai generasi muda saat ini untuk memadukan keduanya, sehingga antara teknologi dan seni budaya tradisional dapat berjalan berdampingan dan terus lestari hingga cucu, cicit kita. Sebelum kita mulai, mari kita bahas dulu perkembangan teknologi saat ini.
Perkembangan Teknologi sampai saat ini sudah berkembang dengan pesat seiring banyaknya penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan diberbagai aspek kehidupan manusia dewasa ini mulai dari kesehatan, pendidikan, informasi, marketing, militer, politik bahkan juga untuk mendukung perkembangan seni tradisi itu sendiri.
Pada hakikatnya perkembangan teknologi yang begitu pesat bertujuan untuk memudahkan manusia melakukan berbagai aktivitas dan untuk membantu memperoleh informasi yang cepat tanpa kenal waktu dan tempat diberbagai belahan dunia.
Namun disisi yang lain, Teknologi menjadi Bencana tersendiri bagi masyarakat kita. Kok bisa ya ? Jadi, begini banyak dari generasi muda kita yang masih duduk di bangku SD, SMP atau SMA ini yang sudah mengenal internet namun masih belum tau cara yang tepat untuk menggunakannya, alhasil banyak dari adik-adik kita yang menggunakan media internet hanya sebagai wahana untuk bermain game online. Ya meskipun itu sah-sah aja untuk melepas penat sepulang sekolah, itu pun kalau gamenya 'Tetris' gapapa. Namun, anak-anak jaman sekarang ini bermain game online yang notabene berbau dengan adegan-adegan kekerasan yang tak sepatutnya dilihat oleh anak-anak yang masih menggunakan prisip ''Tontonan jadi Tuntunan'', yang lebih parah lagi kalau si anak sudah mulai terkena 'Kecanduan Game' yang ada anak mulai malas untuk belajar dan seharian hanya di Warnet saja bahkan bisa parah lagi jika si anak akan mulai mencuri sana-sini untuk sekedar bermain game online di Warnet dan pada akhirnya terciptalah generasi yang semakin rusak (Na'udzubillahimindzalik). Nah, itulah akibat bergesernya budaya nilai-nilai luhur asli Bangsa Indonesia dan Islam seperti rajin belajar, disiplin, jujur, memanfaatkan waktu dengan baik telah pudar maka disinilah peran orang tua dan masyarakat harus muncul untuk ikut mengontrol arus teknologi kepada para calon pemimpin bangsa. Kehadiran teknologi memang mempunyai banyak manfaat namun dibalik itu semua masih banyak pula kekurangan dan dampak negatif yang dihasilkan. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita. Aamiin.
Untuk selanjutnya, tidak bisa dipungkiri lagi bahwa di tanah air yang sedang kita pijak saat ini memiliki kekayaan dan keberagaman budaya yang sangat melimpah ! Bayangkan saja, Indonesia mempunyai 17.504 pulau (termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni) , 740 suku bangsa/etnis , 583 bahasa daerah sehingga bangsa Indonesia dinobatkan sebagai pemilik bahasa daerah terbanyak didunia. Allah SWT berfirman pada surat Al Hujurat ayat 13 :
''Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.''
(Q.S Al Hujurat 49:13)
Nah, jadi kita sebagai sebangsa dan setanah air harus saling mengenal.. ada pepatah bilang ''Tak kenal maka tak sayang'' begitu juga ''Kenalilah bangsamu, akan tahulah dimana posisimu membangun bangsa.'' namun saat ini kenyataannya banyak anak muda kita yang lebih senang dengan budaya barat yang dianggap lebih modern dan gaul daripada budaya bangsa sendiri yang dianggap kuno, dan ketika bangsa lain merebut budaya kita, barulah kita kebakaran jenggot. Apakah untuk menempuh S2 Bahasa Jawa kita harus belajar ke Belanda ? Ironis memang tapi inilah wajah bangsa kita sekarang. Maka dari itu kita sebagai generasi muda harus terus melestarikan budaya daerah yang 100% Asli Indonesia.. Kalau Bukan Kita Siapa Lagi ??
Seperti yang saya katakan diawal tadi bahwa teknologi akhir-akhir ini juga sudah masuk ke bidang kesenian tradisional. Dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini memudahkan kita untuk ikut mempromosikan kebudayaan kita ini ke bangsa lain sehingga para wisatawan tertarik untuk melihat, menikmati atau bahkan mempelajari budaya bangsa kita tercinta ini dan pada akhirnya negara dan masyarakat yang akan mendapatkan manfaatnya.
''Agama Tanpa Ilmu Buta, Ilmu Tanpa Agama Lumpuh begitu juga Budaya Tanpa Teknologi Musnah, Teknologi Tanpa Budaya Bencana!''
Semoga untuk kedepannya kita dapat terus melestarikan budaya nenek moyang kita dan juga dapat diteruskan sampai anak dan cucu kita dan semoga para pemimpin kita dan pemerintah kita sebagai pihak yang lebih berwenang dapat bersikap lebih bijak dalam mengeluarkan kebijakan. Aamiin Aamiin Aamiin ya Rabbal'alamiin. Shollu'alan Nabi.
Akhirul kalam,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Betul, kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga budaya budi pekerti luhur Bangsa Indonesia :-bd
BalasHapusSipp mas. Maju terus pemuda Indonesia :)
Hapus